7. Prinsip – Prinsip Perencanaan
Planning yang efektif didasarkan pada fakta dan
informasi, bukan atas dasar emosi ataukeinginan. Fakta-fakta yang relevan
dengan situasi yang sedang dihadapi berhubungan eratdengan pengalaman dan
pengetahuan seorang manajer. Dibutuhkan cara berfikir yang berefleksi;
juga dapat dibantu oleh imaginasi dan forecast. Selanjutnya Harold Koontz
danCyril O'Donnell[10] dalam buku principles of management mengemukakan
prinsip-prinsip planning sebagai berikut :
- Prinsip membantu tercapainya tujuan (principle of contribution to objective). Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditunjukkan kepada pencapaian tujuan.
- Prinsip pengutamaan perencanaan (principle of primacy of planning). Perencanaanmerupakan keperluan utama daripada manajer, fungsi lainnya adalah organizing,staffing, directing, dan control. Seorang manajer tidak akan dapat melaksanakanfungsi-fungsi manajemen lainnya tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalammelaksanakan kebijaksanaan.
- Prinsip pemerataan perencanaan (principle of pervasiveness of planning).Walaupun fungsi manajemen itu sama pentingnya baik dalam ketentuan maupun pelaksanaannya, tetapi harus diingat bahwa prinsip pemerataan perencanaanmemegang peranan penting, mengingat manajer dalam tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggungjawab atas berhasilnya rencana tersebut.Tidak pernah ada seorang manajer yang tidak mengerjakan perencanaan
8. Fungsi – Fungsi Perencanaan
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam prosesmanajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapaitujuan.adapun fungsi-fungsi
manajemen adalah;
- Perencanaan ( Planning )
Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana.
Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus
ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya
- Pengorganisian (Organizing )
Pengorganisasian atau organizing berarti
menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian
rupa sehingga hubungan antar bagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut. Pengorganisasian bertujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selainitu,
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
- Menggerakkan ( Actuating)
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan
untuk mengusahakan agar semuaanggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerialdan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau
penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapaitujuan yang dikehendaki
secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalahkepemimpinan (leadership).
- Pengawasan (Controling )
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk
menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
9. Sumber – Sumber Perencanaan
• Peningkatan
perubahan teknologi
• Semakin
rumitnya tugas manajerial
• Lingkungan
luar perusahaan yang semakin kompleks
• Semakin
panjangnya jangka waktu antara keputusan yang dibuat dengandampaknya dimasa
yang akan datang
10. Keuntungan Perencanaan Pertanyaan-pertanyaan
pokok terhadap Planning dapat disingkat dengan 5
W + 1 H (What,When, Why, Who, Where + How).
Adapun
keuntungan-keuntungan
dari perencanaanmenurut
G. R. Terry diantaranya:
- Pertama-tama perencanaan menyebabkan bahwa kegiatan-kegiatan dilakukansecara teratur dan bertujuan (Planning makes for the utilization of purposeful andorderly activities)
- Perencanaan meminimalisir tindakan-tindakan yang tidak produktif (Unproductive promotes the use of a measure of performance)
- Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukur hasil kerja (Planning promotes the use of a measure of performance).
11. Hambatan Perencanaan
- Hambatan dari pihak manajer
i.
Takut menghadapi resiko/kegagalan
ii.
Kurang adanya pengetahuan tentang
organisasi
·
Kurang memahami tentang lingkungan
·
Kurang
percaya bahwa organisasinya mampu mencapai sasaran
·
Hambatan
dari pihak pelaksana
- Keterikatan pada program
- Penetapan sasaran tingkat puncak
- Sasaran-sasaran individu
- Peran serta dari karyawan dan manajer
- Pengkajian kembali hasil pelaksanaan
No comments:
Post a Comment